Monday 28 September 2015

KONSEP DAN PENGERTIAN PEMASARAN/ MARKETING DAN MARKETING SYARIAH





A.       LATAR BELAKANG MASALAH
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.[1]
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.[2]
            Pemasaran sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan, baik itu yang bergerak dalam bidang komersial atau nirlaba, pemasaran tidak hanya menjual dan mempromosikan tetapi cakupan dari pemasaran lebih luas lagi, meliputi perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, mendistribusikan dan tujuan akhirnya adalah kepuasaan pelanggan.[3] Pemasaran merupakan jantung bagi perusahaan, artinya tanpa adanya pemasaran maka sebuah perusahaan akan sulit bahkan kemungkinan tidak akan memperoleh laba.
            Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan bagaimana definisi, konsep, tujuan dan fungsi pemasaran secara umum dan akan membandingkannya dengan konsep pemsaran menurut Islam.     

B.       PEMBAHASAN
1.     Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna mmemenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.[4]
Pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengorganisasi dan menjuruskan semua kegiatan perusahaan yang meliputi penilaian dan pengubahan daya beli konsumen menjadi permintaan yang efektif akan sesuatu barang atau jasa, serta penyampaian barang atau jasa tersebut kepada konsumen atau pemakai terakhir, sehingga perusahaan dapat mencapai laba atau tujuan lain yang ditetapkannya.
Menurut Douglas W. Foster, delapan pokok gambaran mengenai pemasaran yang sebenarnya, sebagai berikut :[5]
1.     Pemasaran adalah suatu filsafat yang menyatakan bahwa arah perusahaan lebih dipengaruhi oleh pasarnya (atau konsumen) daripada oleh kemudahan produksi atau teknik yang dimiliki.
2.     Pemasaran adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian usaha yang sistematik.
3.     Pemasaran adalah bentuk organisasi komersial yang lebih maju.
4.     Pemasaran mempergunakan metode dan sistem yang lebih maju berdasar hukum-hukum ilmiah dari ilmu ekonomi, statistik, keuangan dan ilmu-ilmu tingkah laku manusia.
5.     Pemasaran adalah suatu sistem intel komersial.
6.     Pemasaran merangsang inovasi.
7.     Pemasaran merupakan suatu metode untuk mencapai strategi perusahaan yang dinamis.
8.     Pemasaran merupakan suatu bentuk manajemen berdasarkan sasaran.

2.     Konsep Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran Suatu Organisasi

a.     Kebutuhan
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang.memiliki banyak kebutuhan yang kompleks,meliputi kebutuhan fisik pokok akan pangan,sandang,kehangatan,dan keamanan.

b.     Keinginan
Konsep pokok kedua dalam pemasaraan adalah yang menyangkut keinginan manusia,yang merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Keinginan dapat dijelaskan dari segi objek yang akan memenuhi suatu kebutuhan. Dengan berkembangnya masyarakat,maka keinginan para anggota masyarakat itupun meluas. Masyarakat dihadapkan pada objek yang semakin melimpah yang membangkitkan minat dan hasrat mereka. Produsen mencoba menyediakan barang-barang  yang orang  butuhkan.
                     
c.     Permintaan
Manusia mempunyai keinginan yang hampir tidak terbatas,sedangkan sumberdaya terbatas. Mereka memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi untuk uang mereka.keinginan mereka menjadi permintaan  bila didukung oleh daya beli. Konsumen memandang produk sebagai seuntaian manfaat dan memilih produk yang memberikan untaian yang paling baik bagi uang mereka. Jadi,sebuah mobil Toyota melambangkan pengangkutan pokok,harga beli yang murah,dan hemat BBM. Sebuah mobil Mercedes membawa makna kenyamanan,kemewahan,dan status. Orang memilih produk yang atribut –atribut gabungannya memberikan kepuasan yang sebesar-besarnya sesuai dengan keinginan dan sumberdaya mereka.

d.     Produk
Kebutuhan,keinginan,dan permintaan manusia memberi kesan adanya produk untuk memenuhi semuanya itu. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian,untuk dimiliki,digunakan,ataupun dikonsumsi untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan. Makin besar manfaat suatu produk dalam memenuhi keinginan konsumen,makin sukseslah produk tersebut dipasar. Produsen perlu mengetahui pa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan ini. Konsep produk tidak terbatas pada benda-benda fisik saja. Segala sesuatu yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan dapat dinamakan produk. Di samping barang dan jasa, termasuk produk adalah manusia, tempat, organisasi, kegiatan, dan gagasan.
Istilah produk nampaknya kurang lazim pada saat-saat tertentu dan karena itu kita dapat menggantikannya dengan istilah pemuas(satisfier),sumberdaya(resource),atau tawaran(offer). Semua istilah ini menggambarkan sesuatu yang bernilai bagi seseorang.

e.     Pertukaran
Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran hanyalah satu diantara sekian banyak cara yang digunakan orang untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan. Dari sekian cara untuk memuaskan kebutuhan ini,pertukaranlah yang paling banyak digemari.
Pertukaran merupakan konsep inti pemasaran[6]. Untuk terjadinya suatu pertukaran,beberapa syarat harus terpenuhi. Harus ada sedikitnya dua pihak,dan masing-masing pihak harus mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya. Masing-masing pihak harus mau melakukan pertukaran dengan pihak lainnya: masing-masing harus bebas untuk menerima atau menolak tawaran pihak lainnya. Terakhir,masing-masing pihak harus mampu berkomunikasi dan menyerahkan.
Syarat-syarat ini memungkinkan terjadinya pertukaran. Berlangsung tidaknya pertukaran nyata akan tergantung pada persetujuan para pihak akan syarat-syarat perjanjian. Dalam artian ini,pertukaran adalah suatu proses penciptaan nilai,seperti juga halnya produksi. Keduanya membuka lebih besar kemungkinan konsumsi.

f.      Transaksi
Jika pertukaran adalah konsep inti dalam pemasaran,maka transaksi adalah satuan ukurannya. Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang yang bernilai,syarat-syarat yang disepakati,waktu kesepakatan,dan tempat kesepakatan. Dalam pengertian yang paling luas,pemasar mencoba mencari tanggapan atas suatu tawaran. Dan tanggapan tersebut mungkin lebih dari sekedar “membeli” atau “memperdagangkan” barang dan jasa dalam pengertian yang sempit. Pemasaran adalah tindakan yang diambil untuk mendapat tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran atas sebuah produk,jasa,gagasan,atau objek lainnya.

g.     Pasar
Konsep ini mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dengan semakin bertambahnya orang dan transaksi dalam suatu masyarakat,maka jumlah pedagang dan pasar pun meningkat. Di masyarakat maju,pasar tidak harus berbentuk tempat fisik dimana pembeli dan penjual bertemu.
Sebuah pasar dapat timbul disekitar sebuah produk,sebuah jasa,atau lainnya yang bernilai. Sebagai contoh,sebuah pasar tenaga kerja,terdiri dari orang-orang yang mau menawarkan tenaga mereka untuk mendapatkan upah atau produk. Berbagai lembaga akan timbul disekitar pasar tenaga kerja untuk mempermudah fungsi pasar tenaga kerja itu. Pasar uang merupakan pasar penting lainnya yang lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia agar mereka dapat meminjam,meminjamkan,menabung dan mengamankan uang. Pasar dermawan lahir untuk memenuhi kebutuhan keuangan organisasi nirlaba.

h.     Pemasaran
Konsep pasar akhirnya membawa kita daur yang utuh pada konsep pemasaran. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi kita kembali pada definisi pemasaran sebagai suatu proses Dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan mempertukarkan produk serta jasa dengan sesamanya.
Proses pertukaran melibatkan kerja. Penjual harus mencari pembeli,mengenali kebutuhan mereka,merancang produk yang tepat,mempromosikan produk tersebut,menyimpan dan mengangkutnya,menetapkan harganya,memberikan layanan purna-jual,dan sebagainya. Kegiatan seperti pengembangan produk,penelitian,komunikasi,distribusi,penetapan harga,dan layanan merupakan inti kegiatan pemasaran.
Walaupun biasanya kita menganggap bahwa pemasaran dilakukan oleh “penjual”,akan tetapi pembeli juga melakukan kegiatan pemasaran. Para konsumen melakukan “pemasaran” tatkala mereka mencari barang yang dibutuhkan dengan harga yang mereka bersedia membayar. Agen pembelian yang membutuhkan suatu komoditi dengan penyerahan segera harus mendekati penjual dan menawarkan syarat-syarat yang menarik.
Pasar penjual adalah pasar dimana penjual mempunyai lebih banyak kekuasaan dan pembeli harus berperan sebagai “pemasar” yang lebih aktif. Pasar pembeli adalah pasar dimana pembeli mempunyai lebih banyak kekuasaan dan penjual harus menjadi “pemasar” yang lebih.
3.     Falsafah Manajemen Pemasaran                                                                              
Ada lima konsep berdasarkan mana organisasi melakukan kegiatan pemasaran mereka : konsep produksi ,konsep produk,konsep penjualan,konsep pemasaran,dan konsep pemasaran kemasyarakatan.

1)     Konsep produksi
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep produksi merupakan salah satu falsafah tertua yang menuntun para penjual.
Konsep produksi merupakan falsafah yang tepat untuk dua macam situasi. Yang pertama adalah bilamana permintaan akan suatu produk melebihi pasokan. Dalam hal ini manajemen harus memusatkan usaha untuk mendapatkan cara guna meningkatkan produksi. Situasi yang kedua adalah bilamana biaya produk memang tinggi dan harus diturunkan sedang biaya produktivitas dibutuhkan.

2)     Konsep produk
Konsep penting lainnya yang menjadi tuntunan penjual,yakni konsep produk. Berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang mencolok dan karena itu organisasi harus mencurahkan upaya terus menerus dalam perbaikan produk. Konsep produk menimbulkan adanya marketing myopia (pandangan yang dangkal terhadap pemasaran). Manajemen kereta api berpikir bahwa pemakai menginginkan kereta api bukan transportasi,manajemen melupakan tantangan dari perkembangan kapal terbang,bis,dan mobil.

3)     Konsep penjualan
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali organisasi menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Konsep penjualan dijalankan paling agresif terhadap produk-produk yang tidak dicari yaitu produk-produk yang biasanya tidak terpikirkan oleh pembeli, seperti asuransi,ensiklopedi dan kapling-kapling pemakaman. Industri-industri ini harus memiliki berbagai teknik penjualan yang sempurna untuk mendapatkan pembeli-pembeli potensial dan menjualnya berlandaskan pada manfaat produk bersangkutan.
Konsep penjualan juga dipraktekkan pada organisasi yang tidak mengejar keuntungan (nirlaba). Partai politik akan berusaha sekuat tenaga menjual calonnya pada pemilih sepertinya calon ini adalah orang fantastis untuk jabatan tersebut. Setiap cacat-cela calon disembunyikan dari publik,karena tujuannya ialah mendapatkan penjualan,tanpa menghiraukan kepuasan purna pembelian.

4)     Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan para pesaing. Konsep penjualan dan konsep pemasaran sering dibuat rancu.
Konsep penjualan mengambil perspektif dalam-keluar. Ia berpangkal tolak dari pabrik,memfokuskan pada produk perusahaan yang ada dan disini diperlukan penjualan serta promosi yang gencar sebagai sarana untuk mencapai penjualan yang menghasilkan laba.
Konsep pemasaran mengambil perspektif luar-kedalam. Ia berpangkal tolak dari pasar yang ditetapkan dengan baik,berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran yang mempengaruhi pelanggan,dan menghasilkan laba dengan menciptakan kepuasan pelanggan. Menurut konsep pemasaran,perusahaan memproduksi apa yang diinginkan pelanggan,dan dengan cara ini perusahaan dapat memuaskan pelanggan dan menghasilkan laba.

5)     Konsep pemasaran kemasyarakatan
Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yan diinginkan secara lebih efektif serta lebih efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Konsep pemasaran kemasyarakatan adalah konsep terbaru dari lima falsafah manajemen pemasaran.
Konsep pemasaran kemasyarakatan menghendaki pemasar menjaga keseimbangan tiga pertimbangan dalam menetapkan kebijakan mereka (lihat gambar). Pada mulanya,perusahaan mendasarkan keputusan pemasarannya pada perhitungan laba jangka-pendek perusahaan. Kemudian mereka mulai mengakui arti penting pemuasan keinginan konsumen jangka panjang,dan ini memperkenalkan konsep pemasaran. Kini pemasar mulai memperhitungkan kepentingan masyarakat dalam pengambilan keputusan mereka. Konsep pemasaran kemasyarakatan menghendaki keseimbangan ketiga pertimbangan. Sejumlah perusahaan telah mendapatkan penjualan besar dan laba dengan mempraktekan konsep pemasaran kemasyarakatan ini.

                                                        MASYARAKAT
Isosceles Triangle: Konsep pemasaran kemasyarakatan                                                (Kemakmuran manusia)




                       KONSUMEN                             PERUSAHAAN
                                    (Pemuasan keinginan)                            (Laba)
4.     Tujuan Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran kita merupakan kegiatan pemasaran kolektif puluhan ribu organisasi laba dan nirlaba. Sistem pemasaran mempengaruhi semua orang – pembeli,penjual dan banyak kelompok publik dengan karakteristik yang serupa. Dan tujuan kelompok menginginkan produk – produk yang bermutu baik dengan harga yang wajar dan terjangkau serta pada lokasi yang menyenangkan. Sistem pemasaran dapat membuat suatu perbedaan yang sangat besar bagi kepuasan pembeli.
Sistem pemasaran mempengaruhi banyak orang dalam berbagai cara sehingga tidak terelakan timbulnya kontroversi. Orang-orang yang sangat tidak menyukai kegiatan pemasaran modern,menuduh pemasaran sebagai yang merusak lingkungan,membombardir publik dengan iklan yang menyesatkan,menciptakan keingian yang tidak perlu,mengajarkan kerakusan pada remaja,dan lainnya.
Apakah yang seharusnya masyarakat cari dari sistem pemasarannya? Empat alternatif telah diajukan,yaitu : memaksimumkan konsumsi,memaksimumkan kepuasan konsumen,memaksimumkan pilihan,dan memaksimumkan mutu hidup.
a)     Memaksimumkan Konsumsi
          Banyak eksekutif pemasaran menganggap bahwa pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan merangsang konsumsi maksimum,yang pada gilirannya akan menciptakan produksi,kesempatan kerja,dan kemakmuran maksimum.

b)     Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
          Pandangan lainnya mengatakan bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan kepuasan konsumen,bukan konsumsi. Namun demikian,mengukur kepuasan konsumen ini tidaklah mudah. Pertama,karena belum adanya tolak ukur kepuasan yang diberikan sebuah produk pada individuatau yang diberikan oleh aktivitas pemasaran. Kedua,kepuasan yang individu peroleh dari produk atau jasa yang baik harus diimbangi pula oleh yang jelek seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan. Ketiga,kepuasan yang orang alami sewaktu mengkonsumsi barang tertentu,misalnya barang gengsi secara persis tergantung pada sedikitnya orang lain yang memiliki barang ini. Jadi sukarlah untuk mengevaluasi sistem pemasaran dari sudut seberapa banyak kepuasan yang diberikan barang ini pada warganya.


c)      Memaksimumkan pilihan
Beberapa pemasar percaya bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan ragam produk dan pilihan konsumen. Sistem ini akan memungkinkan konsumen untuk menemukan barang yang secara tepat dapat memuaskan selera mereka. Konsumen akan dapat memaksimumkan gaya hidup mereka,dan karenanya juga kepuasan mereka.
Memaksimumkan pilihan konsumen ini,sayang sekali memakan biaya. Pertama,barang dan jasa akan semakin mahal,karena ragam yang banyak akan membutuhkan proses produksi yang lebih pendek dan tingkat persediaan yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi akan mengurangi pendapatan nyata dan konsumsi konsumen. Kedua,pertambahan dalam ragam produk akan membutuhkan usaha dan pencarian konsumen yang lebih besar. Konsumen tentu harus memberikan lebih banyak waktu untuk mempelajari dan mengevaluasi produk yang berbagai ragam. Ketiga,produk yang semakin banyak tidak selalu menambah pilihan nyata konsumen. Bila suatu kategori produk mempunyai banyak merk sedangkan perbedaannya sedikit sekali,maka ini dinamakan “brand proliferation” dan konsumen akan dihadapkan pada betapa besarnya kemungkinan salah pilih. Beragamnya jenis produk tidaklah selalu disambut hangat oleh konsumen. Justru beberapa konsumen merasa bahwa adanya pilihan yang terlalu banyak dalam kategori produk tertentu akan mengakibatkan frustasi dan keraguan.

d)     Memaksimumkan mutu hidup
Banyak orang yang percaya bahwa tujuan sistem pemasaran adalah meningkatkan “mutu hidup”. Mutu hidup ini termasuk kualitas,kuantitas,ketersediaan,dan harga pokok barang;mutu lingkungan fisik;dan mutu lingkungan kultur. Mereka akan menilai sistem pemasaran tidak semata-mata berdasarkan kepuasan konsumen langsung yang diciptakannya tetapi juga berdasarkan dampak kegiatan pemasaran terhadap mutu fisik dan lingkungan kultur. Sebagian orang akan sependapat bahwa mutu hidup adalah suatu tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran. Namun mereka juga mengetahui bahwa tidaklah mudah mengukurnya dan malah tidak terlepas dari penafsiran yang bertentangan karena setiap orang mempunyai penilaian yang tak sama terhadap sesuatu.

5.     Fungsi-Fungsi Pemasaran
Didalam perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada pasar, tujuan kemampuan, pembatasan dan antar hubungan dari berbagai teknik pemasaran diketahui. Dari sekian teknik tersebut secara hati-hati dipilih mana-mana yang paling relavan. Teknik yang terpilih tersebut kemudian dipergunakan selaras pertautannya dengan tujuan yang akan dicapai perusahaan dengan kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam periode operasi tertentu. Penggunaan teknik-teknik pemasaran selalu berorientasi pada sasaran, yaitu mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tidak mempergunakannya. Bila perusahaan tidak dapat mencapai keuntungan atau manfaat yang diharapkan, maka teknik pemasaran itu hendaknya tidak dipergunakan.

a.     Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah nama yang dipergunakan untuk menggambarkan segala jenis riset, kecuali studi teknis dan keinsinyuran, yang dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk operasi pemasarannya.
Komponen lain dari riset pemasaran adalah riset atau evaluasi produk. Riset tersebut berusaha menemukan macam produk mana dibutuhkan oleh konsumen tertentu pada daerah pemasaran, geografis atau cabang industri tertentu. Riset tersebut menyelidiki produk mana dibeli konsumen, mengapa mereka membelinya, siapa pembeli produk-produk tertentu, serta bagaimana cara mereka mempergunakannya. Penyelidikan ini juga berusaha mengetahui corak dan model teknis yang diinginkan konsumen untuk produk tertentu, daya tahan produk dan efisien lainnya; maupun segi harga jual selaras dengan taraf kualitas yang diinginkan.
Riset Distribusi merupakan salah satu komponen lain yang menyelidiki cara distribusi barang atau jasa yang paling baik dan efisien. Tujuan akhir riset adalah memberikan pelayanan kepada konsumen sebaik mungkin, dengan biaya serendah mungkin. Hal tersebut tidaklah semudah kedengarannya. Riset ini dipergunakan juga untuk mengetahui cara distribusi yang dilakukan oleh perusahaan pesaing, serta jasa pelayanan apa yang diperlukan konsumen dan seberapa sering pelayanan itu diperlukan.

b.     Penjualan dan Distribusi
Operasi penjualan, termasuk ramalan penjualan serta perencanaan penjualan, merupakan bagian yang terpenting dari operasi pemasaran perusahaan secara keseluruhan. Di dalam perusahaan yang berorientasi kepada pasar, penjualan tidaklah sekedar ‘inilah barang-barang kami, pergi dan juallah’ melainkan ‘apakah yang diinginkan konsumen kami, dan bagaimana kebutuhan mereka tersebut dapat kami penuhi sebaik mungkin sehingga kami dapat memperoleh keuntungan yang layak’. Banyak perusahaan memproduksi barang-barang demi kepuasan mereka, untuk mencapai standar yang mereka tetapkan, tanpa mengindahkan kebutuhan konsumen.
Menerima konsep berorientasi pada pasar tidaklah berarti menurunkan peranan penjualan, melainkan meningkatkannya. Di dalam operasi pemasaran, staf bagian penjualan mempunyai peranan penting di dalam menyumbangkan pemikiran untuk menyusun ramalan penjualan dan rencana operasional.
Di dalam praktek kini mulai meningkat perhatian perusahaan pada Manajemen Distribusi Fisik (MDF). Perusahaan yang melaksanakan MDF memasukkan semua fungsi dan tanggungjawab distribusi di bawah pengendalian eksekutif tertentu, bukan di bawah pengendalian beberapa bagian menurut aspeknya masing-masing.
c.     Kegiatan Promosi
Termasuk dalam kegiatan ini adalah periklanan, promosi penjualan dan kegiatan hubungan masyarakat (humas).
Periklanan, merupakan kegiatan yang paling dikenal di antara ketiga kegiatan promosional. Periklanan diartikan sebagai ‘bentuk kegiatan promosional yang dibayar, atau disajikan oleh sponsor yang dapat dikenal’. Dengan kata lain, perusahaan yang namanya dipergunakan untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang diiklankan adalah sponsor dari iklan tersebut serta membiayainya.
Tujuan periklanan adalah memberitahu konsumen potensial, perihal adanya barang di pasar, meyakinkan mereka untuk membeli dan mengingatkan mereka selalu akan adanya barang tadi dipasar. Hal ini merupakan suatu kegiatan jangka panjang dengan tujuan mencapai peningkatan penjualan secara tetap untuk jangka waktu tertentu. Karena itu pula dapat diutarakan, bahwa jarang sekali iklan memberikan kenaikan penjualan secara cepat.
Promosi penjualan di pihak lain, bertujuan mencapai peningkatan penjualan secara cepat, dengan konsekuensi bahwa tanpa usaha memelihara kegiatan yang mahal biayanya itu, peningkatan penjualan tidak dapat bertahan lama.
Hubungan masyarakat merupakan semua kegiatan promosional lainnya yang membantu perusahaan mempertahankan dan meningkatkan citra perusahaan atau produknya dihadapan masyarakat atau konsumen. Termasuk dalam kegiatan ini adalah memelihara hubungan baik dengan dunia persuratkabaran dengan memberitahu mereka perihal kegiatan dan kemajuan yang dicapai perusahaan.

d.     Kegiatan pemasaran yang lain
Kegiatan-kegiatan pemasaran yang lain adalah kanvasing, perencanaan produk, penetapan harga dan perencanaan laba. Tugas utama kanvasing adalah merangsang kebutuhan dan pembelian konsumen atas produk perusahaan.
Pengemasan (jangan disamakan dengan ‘pengepakan’ yaitu mengepak barang agar tidak rusak dalam pengangkutan) merupakan usaha untuk membuat barang kelihatan menarik bentuknya di mata konsumen potensial, sehingga dapat diharapkan barang yang bersangkutan akan lebih laku. Pengemasan yang menarik dipergunakan juga untuk membangun dan memelihara kesan baik atas cap dagang dan produk untuk barang-barang konsumsi.
Perencanaan produk menyangkut perencanaan jajaran barang yang akan ditawarkan, penarikan barang yang tertinggal model dihapus dari jajarannya, pengenalan jenis barang baru dan cara modifikasi barang sesuai perubahan yang terjadi di pasar atau pada konsumen.
Penetapan harga dan perencanaan laba merupakan kegiatan untuk membantu para eksekutif memutuskan penetapan harga, pemberian potongan dan syarat pembelian yang lain, yang memberikan kemungkinan perusahaan meningkatkan penjualan dan mencapai laba yang direncanakan.

6.     Konsep Pemasaran Dalam Islam
Konsep dasar spiritualisasi marketing adalah tata olah cipta , rasa, hati, dan karsa (implementasi) yang dibimbing oleh integritas keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kepada syari’at Allah swt.  Jika iman, takwa, dan taat syari’ah, ini semu, maka aktivitas marketing yang dilakukan itu tidak ada sangkut pautnya dengan shyari’at Islam. Dalam Alqur’an dan hadits kita dapat melihat bagaimana ajaran islam mengatur kehidupan bisnis (pemasaran) serang muslim.
1.     Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu (Q.S. An-Nisaa’ : 29).
2.     Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar, dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhan mu Maha Melihat (Q.S. Al-Furqaan:20).
3.     Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 181).
4.     Maka berbicaralah kamu dengan kata kata yang lembut mudah-mudahan ia ingat (Q.S.At-Thaahaa:44)
5.     Allah memberikan rahmatnya pada setiap orang yang bersikap baik ketika menjual, membeli dan membuat suatu pernyataan (H.R. Bukhari)
6.     Seutama-utamanya amal ialah memasukkan rasa bahagia kedalam hati orang yang beriman, melepaskan rasa lapar membebaskannya dari kesulitan, dan membayarkan utang-utangnya[7].
Dalam catatan guru pemasaran global disebutkan bahwa : marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want thought creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others[8].  Marketing is the process of planning executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create exchanges that satisfy individual and organizational goals[9].
Ada tujuh Aspek penting dari definisi diatas , yang dijelaskan berikut ini.
1.     Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.keinginan akan menjadi permintaan jika didukung dengan daya beli.
2.     Pertukaran dan Transaksi
a.     Pertukaran adalah tindakan memperoleh produk atau jasa yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu (imbalan) sebagai penggantinya.
b.     Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak atau lebih.
3.     Kebutuhan dan Keinginan
a.     Kebutuhan adalah suatu ketidak beradaan yang dirasakan untuk memenuhi kepuasan dasar , seperti makanan , pakaian, tempat tinggal, keamanan atau rasa aman, hak milik, dan harga diri atau aktualisasi diri dalam hidup.
b.     Keinginan adalah hasrat yang kuat memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang sangat spesifik sesuai kondisi geografis tempat tinggal mereka.
4.     Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
5.     Pasar adalah sejumlah (sekelompok) orang pembeli actual dan potensial untuk memiliki/ memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu dan mamapu melaksanakan pertukaran  untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
6.     Nilai, Harga/Biaya,dan Manfaat
Nilai (value) adalah kualitas total  yang diperkirakan pelanggan atas suatu produk untuk memuaskan kebutuhannya.
7.     Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah  perbandingan antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kinerja – nilai relative dari suatu produk.  Jika kinerja atau kualitas produk sesuai dengan harapan, maka pelanggan senang , begitu juga sebaliknya.
Tujuh Aspek (Lihat gambar 1) inilah yang terlibat dalam siklus pemasaran secara terus menerus dilakukan oleh marketer yang tidak pernah berhenti dalam menata-olah pasar untuk memenuhi permintaan guna memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Marketer adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai.







Text Box: 5



Rounded Rectangle: 7 KEPUASAN


 







Gambar 1 
Siklus Pemasaran
Agar marketer  tidak terjebak dalam kegiatan serba permissive, Hermawan dan syakirsula mengingatkan bahwa marketing syari’ah itu bersifat universal karena memiliki empat basis karakter sebagai panduan  menjalankan kegiatan pemasaran[10] yaitu:
1.     Teistis (Religius).
Testis berarti marketer syariah harus membentengi diri dengan niai niai spiritual karena marketing memang “akrab” dengan penipua, sumpah palsu, riswah (suap), korupsi, kolusi dan wanita.
2.     Etis (Beretika)
Artinya, marketer syariah harus mengedepankan akhlak,etikadan moral.
3.     Realistis (Fleksibel)
Maksudnya adaah marketer tersebut harus profesional, santun dan rapi dalam berpenampilan serta tidak kaku dalam pergaulan.
4.     Humanistis (Manusiawi)
Artinya, seorang marketer harus menjaga keseimbangan, memiliki arkat dan derajat terhormat, memelihara sifat kemanusiaannya, tidak serakah melainan peduli pada keadaan sosial.
Berdasarkan uraian diatas, maka definisi spiritual marketing adalah merupakan suatu ilm yang mempelajari dan mengarahkan suatu proses perencanaan dalam penciptaan, penawaran dan penyampaian nilai produk dengan tingkat harga yang memenuhi keinginan dan kepuasan pelanggan serta promosi yang sesuai dengan kebenaran di AlQur’an dan sunnah Rasululla saw.
7.     Integritas Konsep Pemasaran
1.     Konsep Produksi
Konsep produksi memusatkan perhatian pada usaha usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi. Kemampuan meningkatkan efisiensi menjadi salah satu key success bisnis.
2.     Konsep Produk
Konsep produk dikembangkan atas dasar keinginan konsumen,realitas pasar menunjukkan bahwa konsumen menyukai produk yang berkualitas paing baik. Perusahaan akan sukses jika mampu menghasilkan produk unggul terus menerus.
3.     Konsep Penjualan
Konsep pejualan mengacu pada konsep good selling servive, yaitu kemampuan melayani pelanggan dengan baik.
4.     Konsep Kemasyarakatan
Konsep ini meyakini bahwa tugas perusahaan adalahmemuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
5.     Konsep Pemasaran Hubungan
Pemasaran hubungan merupakan praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan mitra-mitra bisnis, misalnya pelanggan, penyalur, pemasok guna mempertahankan preferensi dari bisnis jangka panjang.

8.   Etika Pemasaran Syariah

Dalam semua hubungan, kepercayaan adalah unsur dasar. Kepercayaan diciptakan dari kejujuran. Kejujuran adalah salah satu kualitas yang paling sulit dari karakter untuk dicapai dalam bisnis, keluarga, atau dimanapun gelanggang tempat orang-orang berminat untuk melakukan persaingan degan pihakk pihak yang lain. Oleh karena itu, kita menemukan bahwa bisnis yang berhasil dalam masa yang panjang akan cenderung untuk membangun semua hubungan atas mutu, kejujuran dan kepercayaan[11].
Kunci etis dan moral bisnis sesungghnya terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi diutusnya rasulullah ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak. Seorang pengusaha muslim berkewajiban untuk memegang teguh etika dan moral bisnis Islami, yang mencakup hal-hal berikut ini.

1.     Khusnul Khuluq. pada derajat ini, Allah akan melapangkan hatinya dan akan membuka pintu rezeki, dimana pintu rezeki akan terbuka dengan akhlak mulia tersebut.
“Tetapkanlah kejujuran karena sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan mengantarkan kepada surga” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2.     Amanah.
“ Tidak ada Iman bagi orang yang tidak punya amanat (tidak dapat dipercaya) dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji, pedagang yang jujur dan amanah (tempatnya di surga) bersama para nabi, shiddiqin (orang yang jujur) dan para syuhada” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
3.     Toleran juga merupakan kunci sukses pebisnis muslim, toleran membuka kunci rezeki dan sarana hidup tenang.
“Allah mengasihi orang yanng bersikap baik dalam menjual, dalam membeli dan melunasi utang” (H.R.Buhkari.)
Marketing merupakan mesin “dealing with the customer’s” yang dinamis dan Intensif berinteraksi dengan maket. Pemasaran yang berorientasi syariah, harus sesuai dengan Alquran dan hadits.
Pertama, memastikan pertimbangan kegiata pemasaran itu bersumber dari alqur’an dan hadits. “Kitab Alqur’an ini tidak ada yang diragukan di dalamnya. Menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”
Kedua, Jaminan yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, maka dalam rangka penjualan itupun, seller harus dapat memberikan jaminan bagi produk yang akan dijual, setidaknya dalam dua aspek berikut:
a.     Aspek Material, yakni mutu bahan, mutu pengobatan, dan mutu penyajian.
b.     Aspek nonmaterial, mencakup aspek halal (makanan, uang, sumber rezeki, dll.)  thaharah,dan islami dalam penyajian.
Ketiga, manfaat produk yang di pasarkan. Marketer harus memberikan penjelasan mengenai manfaat produk atau manfaat proses produksi dijalankan dengan benar.
Keempat, sasaran produk. Marketer dapat menjelaskan bahwa sumber makanan, uang, dan rezeki yang halal (halalan thoyyiban) akan menjadi darah dan daging manusia , akan membuat orang menjadi taat kepada Allah, sebab konsumsi yang  dapat mengantarkan manusia kepada ketakwaan harus memenuhi tiga unsur:
a.     Materi yang halal
b.     Sumber dan proses pengolahannya bersih dari kotoran, dan dosa
c.     Penyajian yang islami.
Marketing menganjurkan agar setiap orang dalam bisnis selayaknya memiliki perilaku sebagai marketer sehingga mampu menggerakan perusahaan, melihat, merespons dan membuat pelanggan puas dalam pasar yang terus menerus berubah. Aktivitas bisnis yang secara tegas dilarang oleh Islam[12], yaitu :
1.     Jangan lakukan transaksi bisnis yang diharamkan oleh Islam.
2.     Jangan mencari dan menggunakan harta dengan cara yang tidak halal.
3.     Jangan bersaing dengan cara batil atau tidak sehat.
4.     Jangan memasarkan makanan dan minuman yang dilarang syariah
5.     Jangan menjelek-jelekkan produk atau orang lain.
6.     Jangan menjadi aktor pamer aurat (saat melakukan transksi)
7.     Jangan menipu/bohong untuk meningkatkan transaksi.
C.       KESIMPULAN
Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna mmemenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Dalam Islam, pemasaran tidak hanya mencakup hal tersebut, tetapi ada etika-etika yang juga harus dipenuhi. Kunci etis dan moral bisnis sesungghnya terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi diutusnya rasulullah ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak. Seorang pengusaha muslim berkewajiban untuk memegang teguh etika dan moral bisnis Islami, diantaranya Khusnul Khuluq, amanah, dan toleran.





DAFTAR PUSTAKA

Foster, Douglas W.1985. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Houston, Franklin S. dan Jule B Gassenheimer. “Marketing and Eschange”,journal of marketing, october 1987.
H.R. Ibnu Hajar al Asqalani, dalam Jalaluddin Rahmat, 1993. Khotba-khotbah di Amerika. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. 11 ed. International Edition.New Jersey: Pearson Education,Inc.
  Peter D., Bennett, 1995. Dictionary of Marketing Terms 2ed. Chicago: American Marketing Association.
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakirsula.2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan Pustaka
Eldine, Achyar. 2008. Etika Bisnis Islam. http ://www.uika-bogor.ac.id/doc/public/etika bisnis Islam.pdf
Hasan, Ali. 2007.Manajemen Bisnis Syariah : di Dunia Menjadi Orang Kaya Raya, di Akhirat Menjadi Orang Terhormat. Yogyakarta : Mitra Pustaka.Hal.118-122
  Jadid, Ruhul. 2008. Pengertian, Konsep, Definisi Pemasaran. Diakses melalui https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/. Tanggal 22-09-2015
Sugeng. 2011. Pengertian, Definisi Pemasaran. Diakses melalui http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html. Tanggal 22-09-2015
Rosdyana, Dewi. 2013. Pengertian dan Konsep Pemasaran. Diakses melalui https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/29/pengertian-dan-konsep-pemasaran/. Tanggal 23-09-2015



[2] http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html . Diakses pukul 23:52 tanggal 22-09-2015
[3] William J. Stanton, Pengertian Pemasaran.
[5] Douglas W. Foster. 1985. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Halaman:8-9
[6] Franklin S. Houston dan Jule B. Gassenheimer, “Marketing and Eschange”,journal of marketing, october 1987,hal 3-18.

[7] H.R. Ibnu Hajar al Asqalani, dalam Jalaluddin Rahmat, 1993. Khotba-khotbah di Amerika. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
[8] Philip Kotler, 2003. Marketing Management. 11 ed. International Edition.New Jersey: Pearson Education,Inc.
[9] Peter D., Bennett, 1995. Dictionary of Marketing Terms 2ed. Chicago: American Marketing Association.

[10] Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakirsula.2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan Pustaka.hal 28-42
[11] Achyar Eldine. 2008. Etika Bisnis Islam. http ://www.uika-bogor.ac.id/doc/public/etika bisnis Islam.pdf
[12]    Ali Hasan,2007.Manajemen Bisnis Syariah : di Dunia Menjadi Orang Kaya Raya, di Akhirat Menjadi Orang Terhormat. Yogyakarta : Mitra Pustaka.Hal.118-122

1 comment:

  1. Tugas Marketing adalah Walaupun sudah tersummary di paragraph pertama, mendetail kan semua informasi tidak kalah penting dengan summary. Karena nama nya release (yang dibagikan untuk melengkapi keterangan), maka harus lengkap memberi informasi2 penting, agar media/jurnalis tidak salah mengutip dari sumber yang belum bisa diverifikasi. Kalo kita kasih semua informasi yang lengkap dan jelas, maka kita bisa memperingan kerjaan temen-temen media.

    ReplyDelete